Diam Itu emas Dan Lisan itu Adalah Identitas Kita




Tidak ada manusia yang sempurna itulah kata yang pas saat menggambarkan kita merasa kita lemah, hay.. semua orang punya kekurangan bukan hanya kamu, kamu hanya perlu berlatih menerima kalau itu bagian darimu dan mengendalikan agar kekurangan itu tidak berdampak negatif di hidupmu.

Lisan Adalah Identitas kita
Dari sini saya banyak belajar dari proses yang da di hidupku bahwa memang menjaga lisan itu lebih baik, lebih aman dan lebih dari semuanya, di sini daya teringat kalimat "berkata baik atau diam" lisan adalah hal yang sangat licin untuk di kendalikan maka dari itu kita harus lebih menjaga dan menghindari agar lisan kita tidak tergunakan untuk hal negatif, lisan itu cerminan hati, lisan adalah penilaian keseluruhan seseorang dan lisan adalah identitas kita, bagaimana orang menyimpulkan kita pada akhirnya, jadi menjaga lisan itu penting.

Sekilas saya memikirkan suatu hal tentang bagaimana penilaian orang tentangku, semakin dalam saya fikir saya sadar seharusnya saya lebih harus berfikir tentang bagaimana penilaian Allah tentang saya, karena yang pantas menilai itu Allah bukan manusia, amal kita pada akhirnya Allah yang memperhitungkan, jadi yang perlu aku takuti hanya penilaian Allah tentangku, karena selama apa yang Allah perintahkan itu adalah kebaikan bila baik di mata Allah sudah pasti segala sesuatunya baik.

Entahlah semakin bertambahnya hari dan semua yang terlewati membuatku sadar dan berfikir bahwa apapun yang saya lakukan bila itu baik yasudah tak perlu kuatir omongan orang, mereka hanya tau apa yang terlihat oleh mata mereka tapi mereka tak pernah tau proses semua yang saya alami, mereka juga tak perlu penjelasan karena semakin di jelaskan hanya di anggap angin lewat, toh penjelasan itu hanya membuang tenaga, diami saja biar waktu yang punya penjelasan sendiri untuk mereka.

Kadang saya mikir saat orang-orang ngomongi  orang lain, berarti juga secara tidalk langsung mereka ngomongin aku juga bila di belakangku, jadi inget kalimat "kadang yang berbahaya itu orang terdekat bukan orang yang jauh" bisa jadi kalimat ini menajadi waspada buat diri kita sendiri buat menjaga sikap, dalam hidup kita tidak harus jadi orang yang baik dan harus pura-pura baik, tapi baik adalah diri kita, untuk kita dan pasti kembali ke kita, di sini bukan su'udzon ya tapi sebagai motivasi agar kita lebih bisa selalu bermuhasabah dan menjadi pengendali diri kita sendiri, dan bersikap baik sendiri bukan karena ingi  di nilai manusia baik tapi karena dirimu sendiri dan karena ingin mengharap pahala dari Allah.

Kita hidup di dunia ini cuma bentar tugas kita berbuat baik, mengoreksi diri kita bukan orang lain. Kita hidup di dunia tujuannya akhirat dan ingin bahagia dunia akhirat bukan ? Mala jalani hidupmu sebaik-baiknya, nikmati dan ambil pelajaran di setiap prosesnya dengarkan apa yang menurutmu baik dan membuatmu bahagia, kamu hidup di masa ini fokuskan melakukan hal yang baik di hari ini untuk menuju masa depan yang baik, tak perlu bicarakan orang lain karena kita pun tak sempurna seperti dia, gunalan lisanmu semanfaat mungkin jangan sia-sia dalam perkara yang sia-sia bahkan buruk.

Jadilah orang yang bersikap baik kepada sesama seperti kamu ingin di sikapi baik oleh semua orang. Hidul di dunia hanya untuk mengumpulkan amal, kita hanya manusia yang lemah lagi terbatas, jadi apalah kita ....
Selalu muhasabah, banyakin manfaat dalam menggunakan lisan, diam adalah emas

Post a Comment

Previous Post Next Post